Agak tergesa-gesa aku keluar dari kamar mandi itulah kebiasaanku setiap
pagi selalu berlari-lari seperti orang kebingungan. “ Dik ……..cepet ntar kamu
terlambat sekolah “ kata kakakku . “ ia … kak sebentar lagi aku masih ganti
baju”. Jawabku lantang, tak lama kemudian aku sampai disekolah.
Disekolah aku juga masih terburu-buru karena aku lupa belum mengerjakan
tugasku. Aku sambil menenteng tas berisi buku-buku yang lumayan berat, aku
berjalan dengan langkah lebar menuju ruang kelasku, tapi didepan ruang sebelah
kelasku, aku tidak sengaja menabrak anak laki-laki yang aku sendiri tidak
mengenalnya mungkin dia anak kelas sebelah. Aku pun meminta maaf pada laki-laki
yang aku tabrak.
Dia malah marah-marah sama aku dan aku pun tidak menggubrisnya. Aku malah
lari menuju ruang kelasku. Sesampainya dikelas aku mencontek tugas temanku,
beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi. Aku pun lega karena tugasku sudah
selesai, guru yang mengajar pun sudah datang beberapa jam berlalu.
Saat istirahat aku melihat sesuatu yang aneh bersama dua temenku Ica dn Cerly kami melihat
seorang laki-laki yang menjadi pusat perhatian banyak perempuan. Aku bicara
sama Ica dan
Cerly kalau tadi pagi laki-laki itu aku tabrak, malah Cerly terkejut karena
laki-laki yang aku tabrak itu anak terkeren dan tersombong disekolah. Aku
bertanya ke Cerly “ Apa laki-laki itu anak pindahan kog ngak pernah kelihatan?”
dan Cerly pun menjawab kalau laki-laki itu habis liburan sekeluarga ke Australia . Dan
aku pun terkejut melihat laki-laki itu berjalan didepanku.
“ Hey jangan bilang kalau kamu suka sama dia ….!!!!!!
Sentak Ica membangunkanku dari lamunanku. “ memangnya siapa nama cowok
itu ….?” Tanyaku. “ namanya ….. Oska “ jawab Cerly. Tanpa berfikir panjang aku
mengambil selebaran kertas dan menulis kata-kata yang saat ini kurasakan.
Setelah selesai menulis aku langsung memberikannya pada Oska dan Oska tidak
memperdulikannya, dia malah cuek terhadapku. Mungkin dia masih merasa kesal
atas kejadian tadi pagi dan berkali-kali maupun berhari-hari aku melakukan
sesuatu untuk Oska, tapi sering kali ditolah.
Akhirnya lama kelamaan aku semakin tau sifat yang dimiliku Oska. Dengan
sifat itu pula rasa cintaku terhadap Oska semakin bertambah dan aku juga tidak
ingin menyerah dengan begitu saja karena aku yakin suatu hari nanti Oska akan
mencintaiku. Suatu hari ada seorang cewek yang hampir saja menabrakku
sepertinya dia juga salah satu siswa disekolahku.
Ternyata memang benar siswa tersebut adalah murid baru dikelas Oska,
muris itu bernama Hera. Baru beberapa hari saja dia sudah sangat dekat banget
dengan Oska. Aku pun merasa iri terhadap Hera. Karena Hera dan Oska sudah
seperti sepasang kekasih akhirnya, aku bermaksud berhenti mengejar Oska,
walaupun itu sangat sulit bagiku, beberapa hari ini aku sangat murung dan
sering sekali melamun.
Pada suatu hari Oska dan Hera datang menghampiriku dan aku memberi
selamat kepada Oska karena aku mengira mereka sudah jadian. “ Selamat … ya
karena kamu sudah jadian ma Hera, kalian berdua cocok kok…?????” kataku. “ Apa
maksud kamu?” tanya Hera. “ Jadi selama ini kamu mengira aku ma Hera pacaran
……??” Ungkap Oska. “ Lagian aku tidak mau mikirin soal cinta dulu aku ingin
fokus pada sekolahku. Kalau pun aku mikirin masalah cinta itu tidak penting,
karena yang aku cinta akan mencariku sendiri “ sindiran dengan senyum.
Wajahku saat ini sedang gelisah setelah mendengar kata-kata yang
diucapkan Oska. Kerana semua sudah jelas, aku berfikir kalau Oska tidak
mencintaiku.” Ve … kamu jangan berhenti mencintaiku … ya “ kata Oska, membuat
aku kaget, “ Maksudnya …. ?” Ungkapku. “ Sebenarnya aku mencintai kamu, jadi
aku harap kamu untuk tidak akan berhenti mencintaiku dan kamu tunggu aku sampai
lulus sekolah dulu ya Ve …..” Jawab Oska, aku pun gembira dan aku janji kepada
Oska untuk selalu menantinya, walau aku harus menunggu Oska sampai lulus
sekolah.
Karena aku dan Oska selalu bersama, si Hera jadi cemburu dan dia
nyamperin aku dan dia marah-marah dan mengaku kalau Oska itu pacarnya. “ Tapi
Oska bilang kamu dan dia tidak punya hubungan apa pun”. Jawabku. Hera pun
terpancing emosi karena aku ngomong gitu, trus Oska datang dari belakang Hera,
“ Hey ada apa kok kayak ngomongin serius “ kata oska sambil berlari kearahku
dan Hera.
“ Ini lho Oska katanya Hera kamu cowoknya
Hera, tapi kamu bilang kamu tidak mau pacaran karena kamu mau terusin
sekolah kamu dulu…???” tanyaku. Oska mulai binggung dia mau ngomong apa. “
Emang sich aku tidak mau pacaran dulu aku mau nerusin sekolah dulu, aku juga
ngak pernah kok pacaran sama sekali ma Hera”. Kata Oska sambil binggung. Kata
Hera dengan tingkahnya yang konyol itu pada Oska. “ Tapi kan Oska waktu kamu SD, akmu pernah nyatain
cinta ma aku”. Jawab Hera.
“ Ea… emang pernah tapi kan
dulu waktu SD sekarang udah SMP lain lagi “ kata Oska sambil ngomong lantang
terus Hera ngerasa dia itu malu di depanku. Dia langsung berlari masuk ke arah
kelasnya. Oska bilang padaku bahwa aku tidak boleh percaya ma Hera kalau Oska
sekarang pacarnya Hera, emang dia pernah nyatain cinta ma Hera tapi udah 3
tahun yang lalu waktu SD kelas 6. kata Oska sambil ngerasa bersalah ma aku “ Ea
Oska aku akan percaya kok ma kamu, tapi kamu sekarang harus jujur ke aku karena
kita sahabat oke …!!” kataku. “ Oke..” jawab Oska lalu aku, Cerly, Ica dan Oska pulang
bersama.
Tiba-tiba dari belakang ada motor mau lewat Ica keserempet sampai jatuh pingsan, aku dan
Oska binggung minta tolong ma siapa karena disitu gak ada orang yang lewat dan
teman-teman yang lain udah pulang duluan. Aku, Cerly dan Oska takut Ica napa-napa. Jadi aku
suruh Oska pulang duluan ambil untuk motor buat anterin Ica pulang karena habis keserempet motor. “ Oska
… kamu pulang duluan aja, ambil motormu buat anterin Ica kerumahnya. Cepet ….!!” Kataku sambil
binggung. “ Ea…. Ea…. Ea…aku pulang duluan ambil sepeda tunggu sebentar ea…!!!”
jawab Oska dan Oska pun pulang duluan aku disitu ama Cerly dan Ica yang pingsan.
Beberapa menit kemudian Oska datang dengan motornya, lalu dia nganterin Ica sama Cerly karena
rumah Cerly searah. “ Akhirnya aku nggak binggung lagi sekarang Ica udah pulang sekarang
disini tinggal aku sandiri” kataku sambil menghayal kalau aku pulang dianterin
sama Oska. Ternyata aku ngak mengira kalau dibelakang ada anak laki-laki dia
kakak kelasku, sambil naik motor dia nyamperin aku dan aku diajak pulang bareng
kakak kelasku itu. Dan aku menerima ajakannya, aku pun dianterin sampai rumah
dan aku berterima kasih dengan kakak kelas yang nganterin aku. “ Terima kasih
ea…kak!!!”kataku. “ ea… sama-sama “. Jawab kakak itu. Tapi aku masih penasaran
dengan kakak itu karena dia itu keren, baik, gak seperti Oska nyebelin, sombong
dan juga sok kecakepan.
Besoknya disekolah aku disamperin sama kakak yang nganterin aku kemarin,
dia ngasih dompetku yang ketinggalan. Dia juga bilang kalau nanti pulang
sekolah dia mau nganterin aku pulang. Dan aku mau pulang dianterin sama dia.
Waktu saat bel pulang berbunyi, tapi hujan mulai turun, aku disuruh kakak
kelasku untuk nungguin dia didepan sekolah. Hujan pun sudah mulai sedikit reda
dan aku dianterin pulang sama kakak kelasku itu. Dan dari kemarin aku ngak
kenalan sama kakak kelasku dan aku bertanya pada dia “ kak … sebenernya nama
kakak siapa kok kakaknya ngak pernah ngenalin nama kakak”. “ namaku Senjo aku anak kelas 9”. Jawabnya
sambil memegang tanganku.
Hatiku langsung berdebar-debar dan berbunga-bunga “ Akhirnya aku bisa
memegang tangannya..” kataku dalam hati. Waktu aku belajar aku selalu terbayang
dengan wajahnya kok senjo. Sampai-sampai aku tidak sadar kalau sudah larut
malam. Dan waktu tidur pun aku bermimpi aku jadi ceweknya kak Senjo. Besoknya
waktu pagi-pagi aku langsung berangkat sekolah dan aku ngak sengaja ketabrak
sama kak senjo. San dia pun minta maaf, bel masuk berbunyi aku pun masuk
kekelas setelah beberapa jam pelajaran. Bel istirahat pun berbunyi aku dan
Cerly pun bergegas keluar dari kelas.
Aku dan Cerly ngak tau kalau didepan pintu ada kak Senjo, dan diapun
memninta agar aku ikut dia kehalaman, katanya sih dia mau ngomong sesuatu sama
aku, dan sesampainya di halaman dia langsung memohon untuk menjadi pacarku. Aku
pun terkejut dan aku pun mulai salah tingkah, aku ngak tau mau ngomong apa
lagi, dan beberapa menit kemudia aku menjawab apa yang diomongin kak senjo
kalau aku mau jadi pacarnya, dia pun gembira, tapi kelihatannya Oska cemburu
sama kak senjo, tapi aku tidak memperdulikannya aku pun terus bersama sampai
sekarang.
BIODATA
Nama : Tutut. M.A.
TTL : Mojokerto, 17 April 1997
Kelas : IX-Dhe
Sekolah : SMPN 2 Trawas
Alamat : Dsn. Penanggungan
Ds.
Penanggungan
Cita-cita : Guru
Motto : Pengen meraih cita-citaku setinggi langit
No comments:
Post a Comment