Wednesday, September 12, 2012

Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Oleh : Sri Winarni, S.Pd.

A.           Pengertian Lingkungan sebagai Sumber Belajar
          1.             Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah.  
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotic (benda mati), dan budaya manusia.
Lingkungan hidup adalah system yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk ruang dengan perilakunya yang menentukan perkehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dalam lingkungan hidup memiliki peran yang utama dalam memelihara maupun mengubah lingkungan, bahkan manusia sendiri yang dapat merusak lingkungannya. (Gurniawan Kamil Pasya : 2010)
2.             Pengertian Sumber Belajar
Menurut Asspciation Education Comunication and Tehnology (AECT) (As’ari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Sumber belajar menurut Asspciation Education Comunication and Tehnology (AECT) (Suratno, 2012) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, tehnik dan tata tempat.
Sujana (Suratno, 2012), menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bias diartikan secara sempit dan secara luas. Penegrtian secara sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bias dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung mapupun tidak langsung.
3.             Pengetian Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Lingkungan yang ada di sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumbe belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan.
Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh tempat dan dinding kelas. Selain itu kebenarannya juga akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung.
B.            Pembelajaran di Luar Kelas
Proses belajar mengajar di dalam kelas tidak selamanya efektif tanpa adanya alat peraga sebagai pengalaman pengganti yang dapat memperkuat pemahaman siswa siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, tetapi minimnya alat peraga yang tersedia menyebabkan guru perlu menanamkan materi. Sedangkan di lingkungan sekitar cukup potensial dijadikan sebagai sumber beajar sebagai pengalaman langsung yang tidak begitu saja dilupakan oleh siswa, karena lingkungan tersebut ,udah untuk diketahui oleh siswa. Lingkungan sebagai sumber belajar dikemukakan oleh Semiawan dkk (1989 : 96) sebagai berikut :
Sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, betapun kecil atau terpencil suatu sekolah sekurang-kurangnya memiliki empat jenis yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu :
Ø  Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah
Ø  Lingkungan fisik di sekitar sekolah
Ø  Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang, yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar mengajar
Ø   Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan berulang kembali. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan dalam buku atau pikiran siswa.
Cukup banyak tersedia sumber dan alat bantu belajar mengajar di luar dinding sekolah kita, bawalah sesuatu dari lingkungan ke dalam kelas. Bawalah siswa dari kelas ke lingkungan luar. Biarlah mereka asyik belajar dengan lingkungannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan sangat baik bagi penanaman materi pelajaran pada siswa. Hanya saja perlu ditekankan di sini bahwa media yang khusus disediakan yaitu yang berhubungan dengan lingkungan fisik yang berada di lingkungan sekitar mereka. Selanjutnya bahwa dalam proses belajar mengajar hubungannya dengan sumber belajar di luar kelas, Sulaiman  (1981 : 13 : 14) mengemukakan sebagai pengalaman nyata bukan pengalaman dengan kata-kata ataupun pengalaman pengganti, ia mengemukakan :
Tidak seperti pengalaman dengan kata-kata, pengalaman nyata sangat efektif untuk mendapatkan suatu pengertian, karena pengalaman nyata itu mengikut sertakan semua indera dan akal. Pengalaman nyata ini adalah cara yang wajar dan memuaskan dalam proses belajar. Kalau semua orang bisa mendapat pengalaman nyata dan mempunyai kecerdasan yang dapat menyerap pengertian yang menyeluruh dari segala segi tentang semua pengalaman itu, ia akan sanggup mengembangkan pengertian yang sebaik-baiknya tentang semua yang dialaminya itu.
Pengalaman langsung sangat bermanfaat sekali bagi pengajaran yang memerlukan pembuktian di lapangan, tetapi pengalaman langsung ini tidak semua sekolah dapat memanfaatkannya, karena tidak semua sekolah memiliki lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan untuk memperkuat materi pelajaran yang disampaikan sehingga sangat beruntung bagi sekolah yang memiliki lingkungan yang sesuai dengan materi pelajaran
Dengan demikian jelas bahwa pengajaran di luar kelas banyak keuntungannya dibandingkan dengan pengajaran hanya di dalam kelas saja, karena lingkungan yang ada di sekitar sekolah dan sekitar tempat tinggal siswa dapat dijadikan media pengajaran yang berguna. Apalagi untuk melakukan  pengajaran di luar kelas tersebut tanpa atau sedikit biaya yang diperlukan, sehingga tidak memberatkan siswa untuk melakukannya.
C.           Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar
Nilai-nilai kegunaan sumber belajar masyarakat adalah: (1) menghubungkan kurikulum dengan kegiatan-kegiatan masyarakat akan mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah sosial; (2) menggunakan minat-minat pribadi peserta didik akan menyebabkan belajar lebih bermakna baginya; (3) mempelajari kondisi-kondisi masyarakat merupakan latihan berpikir ilmiah (scientif methode); (4) mempelajari masyarakat akan memperkuat dan memperkaya kurikulum  melalui pelaksanaan praktis didalam situasi sesungguhnya; (5) peserta didik memperoleh pengalaman langsung yang kongkrit, realistis dan verbalisme. (Douglas dan Mill dalam Rusyan 2001 : 152).
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini adalah : (1) menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, (2) memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning), (3) memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak, (4) kegiatan belajar akan lebih menarik bagi anak, dan (5) menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning aktivities). (Badru Zaman, dkk. 2005) 
Manfaat lingkungan sebagai sumber belajar : 1) menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan, 2) memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik. 3) karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontektual (Contextual Learning). 4) pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui lingkungan sebagai sumber belajar kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupan sehari-hari, 5) lingkungan sebagai sumber belajar memberikan pengalaman langsung kepada siswa, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah. 6) lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan sumber belajar yang dikemas (didesain, contoh : buku) (Eko Hari Sutopo : 2009)


Tugas Bahasa Indonesia

Kelas                       : IX
Semester                  : Ganjil

Standar Kompetensi :
Menulis
8. Mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek

Kompetensi Dasar :
8.2. Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami

Tugas Individu :
Tulislah cerpen berdasarkan peristiwa yang pernah kamu alami dengan langkah :
1. Datalah peristiwa yang kamu alami
2. Pilihlah satu peristiwa yang berkonflik (4 macam konflik : batin, fisik, lingkungan, & moral)
3. Tentukan alur cerita
4. Kembangkan menjadi sebuah cerpen
5. Suntinglah cerpen itu
6. Kirimkan ke dalam blog ini melalui komentar.

Tutorial Pengelolaan Google Classroom