Sejak kelas I SD Saya di sekolahkan
Orang Tua bertujuan untuk mendapatkan pendidikan, baik dari Guru maupun Orang
Tua. Saya mengenal diri sendiri dan masyarakat luar. Sejak berumur 2 tahun saya memiliki seorang adik
perempuan. Panggil saja Rahayu namanya. Saya tidak pernah manja, merasa malu
kepada Rahayu jika saya manja kepada Orang Tua.
Kebiasaan
saya yang tidak bisa saya hentikan sampai sekarang yaitu sering bertengkar
dengan Rahayu. Tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Hanya masalah sepele
saja sering bertengkar. Tapi saya baru menyadari dan berfikir jika tidak ada
yang mau mengalah, maka tidak ada hentinya suatu masalah. Kini saya mencoba
mengalah agar tidak ada sebuah pertengkaran lagi untuk hal – hal yang tidak
penting.
Dulu
saya tidak mengerti betapa pentingnya pendidikan. Tapi sekarang saya tau betapa
sulitnya Orang Tua saya mencari uang untuk membiayai sekolah saya. Sekarang
saya tidak akan pernah menyia – nyiakan sekolah saya karna memerlukan biaya dan
izasah penting untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi demi mencari dan
mendapatkan sebuah pekerjaan yang baik bagi saya. Oleh karena itu saya akan
belajar dengan sungguh – sungguh demi merai cita – cita dan impian saya untuk
menjadi orang yang sukses bisa membanggakan Orang Tua.
Saya
bahagia memiliki keluarga yang utuh dan bisa berkumpul bersama. Tapi di dalam
kebahagiaan pasti ada kesedihan. Kesedihan saya di mulai dengan masuknya Anggun
( keponakan saya ) ke rumah sakit. Sejak bayi sudah sakit – sakitan. Sudah
empat kali sekarang opname ke rumah sakit. Yang terakhir di rumah sakit saiful
anwar. Sudah dua bulan opname sampai sekarang tak kunjung sembuh jua. Anggun
terkena penyakit hepatitis B. Di perkirakan oleh Dokter kurang dua bulan opname
baru bisa pulang. Penyakitnya harus benar – benar sembuh.
Kesedihan
saya tidak berhenti sampai di sini. Fitri ( kakak perempuan saya ) menyusul
Anggun ke rumah sakit saiful anwar Malang setelah di rawat di Puskesmas Trawas
lima hari. Kakak saya mengalami penyempitan otak sebelah kiri.
Tidak
ada yang menunggui di sana. Akhirnya saya yang menuggui mbak Fitri. Ibu dan
Nenek sudah menunggui Anggun. Saya mengorbankan sekolah demi kakak. Saya di
izinkan oleh Bapak Wali kelas saya.
“
Begini kejadiannya”. Saat berada di rumah mbak Fitri sering sakit kepala. Pada
akhinya sudah tak tertahan rasa sakit itu di bawak ke puskesmas. Saat di
puskesmas kok sudah 4 hari tidak ada kemajuan. Baru saat itu di tes darahnya
tapi hasilnya negative tidak ada penyakit. Lalu kepala mbak Fitri di bawah ke
radiolagi untuk di foto. Pada saat itulah baru tau hasilnya.
Nah,
pada sabtu malam minggu dari puskismas Trawas mbak Fitri di pindah ke saiful
anwar di Malang. Berangkat pukul 20:00 sampai di sana pukul 22:00. sesampainya
mbak Fitri langsung di bawah ke IGD ( Instalasi Gawat Darurat ). Mbak di
tangani oleh lima Dokter. Saya menunggu lama untuk mendapatkan kamar buat mbak.
Akhirnya jam 6 pagi sudah mendapat kamar dan segerah di pindahkan.
Sepuluh
hari saya tidak sekolah demi kesembuhan mbak Fitri, saat tiga hari disana sudah
mulai sadar yang sebelumnya tidak sadar. Saya berfikir bagaimana tentang
sekolah saya setelah sepuluh hari tidak masuk. Pasti banyak pelajaran yang
tertinggal. Mbak Fitri sudah mulai baikan. Akhirnya saya meminta Bapak untuk
menjemput saya pulang.
Saya
tidak menyangka saat sampai di rumah. Banyaknya Pr yang harus di kerjakan.
Sedikit demi sedikit saya bisa mengejar ketertinggalan. Sampai sekarang masih
ada catatan catatan yang belum terselesaikan.
Tak
lama setelah itu saya mendapat kabar bahwa mbak Fitri besok sudah boleh pulang.
Senang rasanya. Beruntung sekarang boleh pulang tapi harus ingat tiga hari
kemudian harus periksa lagi. Tinggal Anggun yang belum sembuh juga dan belum di
perbolehkan pulang. Saya selalu berdo’a agar Anggun tetap sembuh.
Saya
berfikir dan merenung sebentar lagi hari raya segera tiba. Tapi saya tidak bisa
berkumpul dengan keluarga yang lengkap karna salah satu keluarga ada yang
opname. Saya selalu berharap di hari raya bisa berkumpul keluarga yang utuh.
Kesedihan
saya tiada henti karena melihat Anggun yang sudah dua bulan di rumah sakit
belum juga sembuh. Do’a dan harapan selalu saya ungkapkan kepada Allah SWT.
Saking
putus asanya saya sempat berfikir yang tidak nyata. Seakan – akan saya dapat berbicara
dengan Allah Yang Maha Kuasa “ Ya Allah, jika keponakan saya bisa sembuh,
tolong cepat engkau sembuhkan. Tapi jika kehendakmu kebalikan itu cepat kau
ambil nyawa Angun dan tempatkan di sampingmu, di samping orang – orang
beriman”. Saya yang telah putus asa dengan keadaan yang seperti ini.
Ucapan
saya seakan – akan seperti orang gila, yang tidak berfikir bagaimana mbak Fitri
jika kehilangan Anggun. Setelah kehilangan suaminya dua tahun yang lalu bisa
bisa stress. Tapi sekarang saya harus hilangkan fikiran seperti itu lagi. Kita
sekeluarga sudah sekuat dan sudah menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Sekarang berjuang dan berusaha keras sekuat tenaga pasti ada puncak
keberhasilannya.
Sekarang
mumpung ramadhan berbuat baik bersikap sopan, berfikir positip menghilangkan
fikiran fikiran saya yang negative. Saya harus memperbaiki sifat dan prilaku,
memperbanyak berbuat amal, meminta kepada Allah petunjuk yang benar, agar dapat
memecahkan masalah masalah dan cepat selesai. Berfikiran secara sehat, bagaimana
saya harus menjalankan kewajiban
kewajiban saya, baik perintah Allah, perintah Orang Tua, dan perintah
Bapak Ibu Guru saya. Bagi saya kesuksesan dan keberhasilan pasti dapat tercapai
jika ada usaha dan di sertai dengan do’a melaksanakannya dengan sungguh
sungguh.
Do’a
saya setiap hari tiada henti, saya selalu berdo’a agar keluarga saya tidak ada
yang sakit, semua keluarga sehat sehat dan bisa berkumpul bersama seperti dulu
lagi.
Bagaimana
keadaan Anggun sekarang ya, apakah sudah membaik atau belum, sudah dua minggu
belum menjengguk Anggun, rasanya kangen sekali terpisah oleh ruang dan waktu,
juga jarak yang lumayan jauh. Coba bayangkan dari Trawas ke Malang kota,
perjalanan saja menempuh kurang lebih dua jam itupun kalau jalan lancar, tidak
ada macet. Yah harapan selalu menuju kesembuhan dan kesehatan, semoga saja
Allah segera mengentikan cobaan dan jalan keluar amin.
Demi
meraih cita cita, melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi untuk meraih
sebuah kesuksesan. Saya harus belajar dengan sunggu sunggu tetapi mengapa ada
satu kebudayaan yang belum dan tidak saya tinggalkan yaitu menyontek pekerjaan
teman. Saya melihat hamper semua teman saya tidak ada yang bekerja secara jujur
semua anak pasti nyontek termasuk saya, he…he…he…pelajaran pelajaran biasa saya
sering menyontek dan bekerja sama tapi pada saat ulangan Insya Allah saya
mengerjakannya sendiri akan tetapi setiap orang pasti mempunyai kesulitan tidak
selalu mendapat kemudahan dan keberuntungan. Nah pada saat inilah, pada saat
saya mendapat kesulitan saya meminta bantuan pada teman saya. Itupun kalau bisa
dan kalau saya di beri contekan kalau tidak terpaksa mengerjakan sendiri.
Terkadang
saya tidak menyukai pelajaran bahasa Indonesia karena selain menulis banyak
juga harus memperbanyak membaca agar memiliki ilmu dan pengetahuan luas. Akan
tetapi kita akan mudah memperoleh ilmu jika memiliki pengetahuan yang luas.
Dengan mudahnya mengadapi suatu masalah jika banyak pengetahuan dan pengalaman.
Itulah pelajaran mau tidak harus di sukai dan di jalankan. Lebih baik menyukai
semua pelajaran, ilmu yang di dapat lebih mudah masuknya ok. Semangkin kita
menyukai semua mata pelajaran semangkin mudah kita menyerap ilmu – ilmu yang
telah kita pelajari, begitu juga sebaliknya semangkin banyak pelajaran yang kita
benci maka mempersulit masuknya ilmu ke otak dan mudah lupa.
Hari
ini hari minggu hari yang di tunggu oleh semua orang hari libur tapi tidak bagi
para petani termasuk Bapak saya, hari minggu sih biasanya hari istimewah bagi
para remaja di mana hari itu kita bisa ngedate pada pasangan masing masing.
Hari libur sekolah tapi belajarnya kog gak pernah libur sih, hehe. Hari minggu
ini saya ke sawah brow emh sial bangets saya waktu di jalan ada anjing saya kan
takut anjing. Anjing yang semulah diam melihat saya lari yang saking
ketakutannya, nah kok anjing itu dari belakang ngejar saya. Joging dech sama
anjing. Saking capeknya saya di kejar kejar anjing akhirnya saya manjat pohon
jambu. Lah kok waktu manjat sandal saya ketinggalan di bawah, sandal saya di ambil
dan di gigit si anjing di bawah lari. Saya sudah bisa bernafas lega anjing itu
pergi meski sandal saya di bawah tapi gak papa asalakan bukan saya yang di
bawah oleh si anjing nakal itu. Akhirnya saya kesawah gak pakai sendal deh.
Ternyata sakit juga gak pakai sendal, waktu saya sapek disawah saya melihat
mbah saya lagi nanam padi, pengennya saya membantu tapi saya gak bisa, saya gak
pernah nanam padi, saya minta di ajarin oleh mbah saya. Ternyata gak semudah
yang kita bayangkan. Kita harus kotor kotoran kena Lumpur, juga nanamnya harus
sama dan lurus biar tumbuhnya bagus.
Selam ini saya tidak pernah membantu, saya cuma tinggal makan saja saya tidak
pernah tahu betapa susahnya jadi petani kini saya bisa menghargai dan menghormati
bagaimana rasanya bekerja ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.
Saya
bersyukur setiap hari masih bisa makan, tidak sedikit anak anak di luar sana
yang masih kecil sudah bekerja mencari nafkah untuk diri sendiri, mengamen,
mengemis demi untuk mendapatkan sesuap nasi, waktu saya di malang saja banyak
anak kecil berjualan dan mengamen yang tidak sekolah. Beruntung saja masih bisa
sekolah.
Sunggu
sangat kasihan nasib anak anak jalanan yang masih belum cukup usia untuk
bekerja. Waktu saya berada di bus mau ke Malang ada anak kecil yang umurnya
kurang lebih tiga tahun sudah mengamen tapi ternyata anak itu tidak lah
sendirian melainkan di temani Ibunya. Tetapi Ibunya berada di belakang
sedangkan anak kecil itu mengamen sendirian, Ibunya menunggu hasil dari
mengamen anak kecil itu, sunggu tega sang Ibu sampai sampai menyuruh anaknya
menafkahinya dengan cara mengamen. Bagi saya dia Ibu yang sangat kejam.
Ya
Allah sunggu tidak terasa besok sudah hari raya Idhul Fitri 1932 hijriah.
Seharusnya ini hari yang bahagia bagi semua umat islam di dunia waktunya
berkumpul dengan keluarga untuk takbiran bersama.
Hari
raya idhul fitri adalah di mana keluarga berkumpul untuk saling memaafkan lahir
dan batin satu sama lain tapi tidak bagi keluarga saya di rumah, bagaimana bisa
bahagia sedangkan salah satu keluarga berada di rumah sakit yang tak kunjung
sembuh juga. Saya dengan sabar menunggu dan terus menunggu kesembuhan Anggun.
Waktu
takbiran kemarin saya tidak mengikuti . bagai mana saya bisa mengikutinya
sedangkan yang ada difikiran saya hanya memikirkan Anggun , begitu pula saat
hari raya tiba saya tidak bisa makan dan minum dengan enak . soalnya Ibu dan
adik saya sudah dua hari tidak makan semua kantin dan warung tutup . jadi tidak
bisa makan .bahkan air panas saja tidak ada untuk membuat susu karna semua
kantin , toko dan warung sudah tutup sehari sebelum menjelang hari raya datang
akhirnya hari rabu 31 agustus jam 2 siang saya dan bapak pergi kerumah sakit
untuk mengantarkan sekotak nasi dan sebotol air panas kepada Ibu dan adik .
seandainya jarak rumah sakit dari rumah tidak jauh pasti setiap hari saya kesana
untuk menjenguk si manis Anggun .
Sesampai
disana keadaan tempat dan suasananya sepi hanya ada pasien yang sakit dan
penunggu yang beraqda di ruangan masing – masing , dokter jaga saja Cuma dua
orang . ketika berada di sana saya disuruh nyuci baju Anggun huh…. Mengesalkan
tapi saya bahagia ketika bertemu Azizah teman saya Azizah anak yang baik hati
dan ramah . sebenarnya Azizah anak situ bondo , dia nunggu adiknya yang mau
oprasi yang terkena patah tulang . si Iza cerita – cerita tentang keadaannya .
lalu Iza tanya kepada saya .
“ Broy gimana kabar kamu ?
“ Baek – baek aja broy “,kamu
ndiry gimana ? “
“ Seperti yang kamu lihat “ !!!
“ Btw kamu kapan pulangnya ? “
“ Kalok adek gw udah selesai oprasinya !! nah. Loe ndry ? “
“ Gw sieh entar udah pulang .
“ Ech sebelum kamu pulang jalan – jalan yuk !! “
“ Kemana ???
" Alah . ada dech !!!
Maklum
anak situ bondo gak bisa bahasa jawa , karena bahasa sehari – hari memakai
bahasa madura . saya langsung diajak jalan sama dia . penasaran mau diajak
kemana . eh ,,,ternyata ke alun alun Malang. Tapi gak papa sih meski waktunya
sangat singkat fikiran bisa fresh tidak jenuh ketika berada di rumah sakit.
Waktu
berada di alun alun Iza beli kaos dia juga membelikan saya, dia sengaja memilih
motif corak dan warna yang sama untuk kita berdua. Sebagai tanda pertemanan.
Tak terasa sudah satu jam berada di alun alun. Akhinya kita kembali ke rumah
sakit. Setelah sampai di rumah sakit, saya bergegas keruangan Anggun dan tidak
lama kemudian saya di ajak pulang.
Waktu
pulang jalanan macet udara panas apalagi di bus desak desakan, saya di bus cuma
berdiri bangkunya sudah penuh. Huh…. Sebel banget. Akhirnya sampai juga di
pandaan. Bapak langsung mengambil sepeda yang sebelumnya sudah di titipkan di
tempat pemarkiran.
Sesampainya
saya di rumah. Saya menuju kamar untuk tidur. Saya capek karna dalam perjalanan
berdiri terus. Ech belum sempat memejamkan mata mbak sudah menyuruh saya ke
Trawasuntuk membeli obat . ya sudah dari pada di omelin mendingan cepat cepat
bergegas deh.
Saat
hari raya, saya tidak meminta maaf pada Ibu, maunya sih minta maaf tapi belum
bicara sudah di omelin . padahal kesempatan sekali dalam setahun . sekarang
baru menyesal , akhirnya saya berfikir untuk meminta maaf lewat televon dan beliau juga memaafkan saya.
Lama
tidak terasa libur panjang akan segera habis. Itu artinya saya akan masuk
sekolah , satu pun PR yang belum aku kerjakan . satu persatu belum juga selesai
sampai sekarang termasuk juga bahasa Indonesia.
Sekarang
hari rabu besok waktunya masuk sekolah hari terakhir liburan. Besok adalah hari
yang saya tunggu – tunggu . dimana hari saling bersalam salaman dan memaafkan
antara guru dan teman – teman . jadi ngak sabar menunggunya .
Ya
sudah, hari semakin malam, besok waktunya masuk . saya tidak pengen terlamba.
No comments:
Post a Comment