Model pembelajaran Inside Outside Circle merupakan model pembelajaran dimana ''siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur''. Pembelajaran ini lebih leluasa dilaksanakan di luar kelas atau tempat terbuka. Karena mobilitas siswa akan cukup tinggi sehingga diperlukan perhatian ekstra. Namun demikian jika jumlah siswa tidak terlalu banyak bisa juga dilaksanakan di dalam kelas.
Adapun informasi yang saling berbagi merupakan isi materi pembelajaran yang mengarah pada tujuan pembelajaran. Misalnya, pada mata pelajarn Bahasa Indonesia kelas IX semester ganjil tentang unsur-unsur cerpen. Sebagian siswa mempajari tokoh-tokoh cerita, sebagian siswa yang lain mempelajari sifat/watak tokoh, latar cerita, alur cerita, ataupun amanat/pesan cerita. Pada saat nanti mereka berbagi informasi, maka semua siswa akan saling memberi dan menerima informasi pembelajaran.
Tujuan model pembelajaran ini adalah melatih siswa belajar mandiri dan belajar berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu juga melatih kedisiplinan dan ketertiban.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD; 2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3-4 orang; 3. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas mencari informasi berdasarkan pembagian tugas dari guru (misal : latar cerita, tokoh cerita, watak tokoh, alur cerita, pesan/amanat, dll); 4. Setiap kelompok belajar mandiri, mencari informasi berdasarkan tugas yang diberikan; 5. Setelah selesai, maka seluruh siswa berkumpul dan membaur dengan kelompok lain; 6. Separuh kelas diminta berdiri dan membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar; 7. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama menghadap ke dalam; 8. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan; 9. Kemudian siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam; 10. Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa selesai membagi informasi.
Kemampuan membuat desain pembelajaran merupakan fokus kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru yang benar-benar profesional. Alasannya, kemampuan mendesain pembelajaran sangat berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas guru di lapangan sebagai pemegang kendali proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
Tidak ada metode pembelajaran sastra yang sempurna, maka seorang guru diharapkan mampu memilah dan memilih serta menentukan media dan metode pembelajaran yang paling relevan dengan tujuan dan situasi yang dihadapinya di kelas sehingga pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang, dan juga menyenangkan. (Wien's)
No comments:
Post a Comment